Jumat, 02 Juli 2010

Legalisasi Tempat Judi? Jangan Sampai Deh....

Saya langsung tergelitik begitu membuka situs www.detik.com pagi ini. Di headline-nya muncul berita yang berjudul “Jangan Pernah Berpikir Legalkan Judi di Indonesia”. Ketika saya scroll ke bawah, masih terlihat berita sebelumnya dengan judul “Pemerintah Disarankan Buat Tempat Judi di Pulau Terpencil”. Wow. Siapa nih yang berani menyarankan seperti itu? Nah langsung aja saya bacalah isi berita itu. Dan ternyata, sangat disayangkan sekali, yang mengungkapkan hal seperti itu adalah seorang ulama yang menjadi anggota organisasi Islam besar di Indonesia!! Apa sih yang menyebabkan sang ulama sampai menyarankan hal itu? Setelah saya baca, menurut data yang ada ternyata penjudi Indonesia menempati peringkat ketiga yang paling banyak berjudi di Marina Bay Sands, Singapura, di bawah Singapura dan Malaysia. Berdasarkan hal itulah, kemudian bapak ulama tersebut menyarankan supaya pemerintah sebaiknya membuat lokalisasi judi di pulau terpencil, karena beliau menilai bahwa meskipun judi itu haram, tetapi kerugian/dosanya akan lebih sedikit jika uang tersebut tidak keluar dari Negara, melainkan dikelola oleh Negara sendiri. Sehingga, pajak dan segala pendapatan dari tempat judi tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki infrastruktur daerah-daerah yang masih tertinggal. Heuhhh. Saya nggak habis pikir, kok bisa ya ide seperti itu muncul dari pikiran seorang ulama, yang notabene sangat jauh lebih mengerti tentang agama daripada kita-kita, eh saya sih maksudnya, yang kadang-kadang masih naik turun dalam menjalankan perintah-Nya. Menurut saya, ini menurut saya doang siih, yang namanya haram itu mau diapa-apain kan tetep aja haram, kalo sumbernya haram, ya hasilnya juga haram dong! Lha wong orang naik haji aja kalo duitnya berasal dari korupsi ya sama aja bo’ong. Gitu sih kata guru agama saya dulu *dadah dadah pak guru*. Nah terus, kalo pemasukan Negara dari uang haram, mau jadi kayak apa coba Negara kita? Bangun jalan ada uang judinya. Gaji PNS juga kecipratan uang dari sana. Negara beli beras impor, duitnya dari situ-situ juga. Lha terus kita sama anak-anak kita *eh belum punya ding* makan makanan ada haram-haramnya juga doong…tidaaakkkkkkk!!! *lebay parah* dijitak*

Belum lagi, kalo biasanya namanya tempat judi itu ‘sekalian’ ada lokalisasi buat para hidung belang, trus ntar ada yang transaksi barang-barang ilegal, hiyaa makin nambah dosa aja. Emang sih, ga munafik, sekarang juga banyak judi ilegal, lokalisasi seks yang legal maupun ilegal, narkoba juga udah ada dimana-mana, kafe-kafe mesum, cuman ya, mbok yao ga usah ditambah-tambahin dengan melegalkan satu tempat judi lagi, meskipun hampir dipastikan akan beromzet besar dan akan menambah pendapatan Negara. Lebih bagus lagi kalo hal-hal kayak gitu bisa diberantas supaya ga makin memperbanyak penyakit masyarakat, bukannya malah ditambahin. Kenapa bukannya ngasih ide, misalnya yang gampang aja sih, mensosialisasikan program zakat dan sedekah dengan maksimal sehingga semua orang tergerak untuk membagi sedikit rejekinya, dan bisa membantu rakyat yang masih ga mampu, tentunya dengan sesuatu halal. Saya yakin, masih banyak orang-orang yang mungkin lupa untuk menzakatkan penghasilannya secara rutin, ya nggak sih? Ini sekedar ide dari orang awam macam saya aja sih :P

Wacana ini emang udah pernah muncul beberapa tahun yang lalu, dan udah pernah diprotes keras juga. Jadi, buat apa sih memunculkan wacana kontroversial seperti ini (lagi) yang jelas-jelas bakal lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya? Yang saya tau, hal-hal yang diharamkan oleh Allah swt itu udah jelas akan lebih banyak menimbulkan kerugian buat kita, meskipun nggak tertutup kemungkinan ada juga manfaatnya, misalnya untuk pengobatan atau hal-hal darurat lainnya. Jadi please deh, jangan sampai melegalkan hal-hal seperti itu demi mendapatkan keuntungan…..untungnya saja, sekarang sudah banyak pihak-pihak yang gak setuju, meskipun sampai sekarang belum ada tanggapan resmi dari pemerintah. Yah, semoga aja pemerintah masih berpikir jernih untuk tidak mengorbankan rakyatnya demi segepok pendapatan Negara :).

*tulisan ini hanya opini dan dibuat dengan segala keterbatasan ilmu penulis, maaf-maaf ya kalo ada yang salah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar